Desa Wisata

TAMPOMAS

Bukit batu yang sangat besar dengan luas lingkar bawahnya mencapai kurang lebih 6 hektar. Dengan ketinggian mencapai kurang lebih 250 meter. Sayangnya, ketika pemerintah membangun PLTA Panglima Besar Soedirman, bukit batu yang disebut Gunung Tampomas oleh leluhur Gentansari digunakan sebagai bahan untuk pembangunan PLTA. Pada tahun 1983, eksplorasi batu Tampomas dimulai. Jutaan meter kubik batu diangkut ke lokasi proyek untuk membendung sungai Serayu, sehingga bukit batu Tampomas rata dengan tanah saat proyek berakhir yang kemudian dijadikan tambang batu oleh masyarakat setempat. Bahkan ada kolam batu yang sangat lebar dan dalam yang akhirnya terisi oleh air dan berubah menjadi danau. Salah satu keuntungan dari pemanfaatan adalah munculnya lapangan kerja bagi penduduk yang sebelumnya kehilangan garapan selama eksplorasi. Namun ternyata berdampak negatif yaitu rusaknya panorama batu Tampomas yang masih mungkin untuk di kembangkan menjadi sebuah destinasi wisata. Oleh karena itu, pemerintah desa Gentansari melakukan inisiasi untuk merubah tambang batu tersebut menjadi sebuah destinasi wisata, bekerja sama dengan Karang Taruna.